Semenjak Todi pulang dari Semarang, penyakit mual dan muntah Laras semakin berkurang, dia merasa selalu rindu suaminya. Laras menempeli Todi persis seperti perangko, tidak pernah lepas. Seperti saat dulu, setiap pagi Todi menyediakan susu untuk Laras dan beberapa vitamin kehamilan untuk istrinya itu. Dokter bilang kadar darah merah Laras terlalu rendah dan dia butuh beberapa kilogram untuk berat badannya. Laras juga tidak pernah lagi diperbolehkan untuk memasak.
Pagi ini Todi memulai kegiatannya, membuatkan susu hamil untuk Laras. Dia sedang menyiapkan susu didapur. Laras mendapati suaminya sudah tidak ada disampingnya, langsung menuju dapur, dia sudah tahu dimana Todi berada pagi ini. Sesuai dugaan, Laras mendapati Todi sedang menuangkan air panas di mug yang sudah berisi susu. Laras memeluk suaminya dari belakang, mengusap-usapkan wajahnya pada punggung Todi.
Selamat siang..
mohon maaf aku up hanya satu chapter.tp cukup panjang kok
siang ini mau kerja dulu yaa
nanti malam aku up banyak Erlina dan Yudha.. happy reading(ʃƪ^3^)