tajus kala itu berkunjung kerumah desy dan berbincang - bincang dengan mama desy,
"tante, desy masih pacaran dengan hakqi, aku kemarin liat dia jalan sama gembel itu", ucap tajus,
mama desy yang marah akhirnya berkata,
" ya itu nanti tante marahi si desy nya, kita atur nanti masalah pernikahan kalian",
lalu tak lama kemudian hakqi dan desy pulang menggunakan g*car dan tiba dirumah desy, tak lama dari mereka turun, hakqi dan desy disambut oleh mama desy yang berkata,
"masih berani datang kesini, anak saya ga mungkin saya jodohkan dengan kamu",
"maaf tante sebelumnya, mengapa tante bisa berkata seperti itu ?", balas hakqi
"iyalah, masa desy sama anak miskin, lihat pakaianmu biasa - biasa saja, sedangkan tajus anak orang kaya, kontrakan rumahnya banyak", jawab mama desy,
desy hanya terdiam ditarik mamanya, sedangkan tajus hanya tersenyum melihat hakqi yang dipermalukan, kemudian hakqi menjawab,
"maaf tante kalau itu standar tante, saya tak tau bila menjadi calon itu harus melihatkan seberapa kaya anda, atau seberapa angkuh dan sombongnya sifat seseorang, tapi saya akan tetap mencintai desy, saya pulang tante, selamat sore",
lalu tajus berkata,
" pergi sana anak kampung"
mendengar cemohan itu hakqi hanya tersenyum lalu berjalan kaki meninggalkan rumah desy, yah karna jaraknya tak jauh dari hotelnya hakqi memilih berjalan kaki sambil diiringi yoga yang melihat dari kejauhan, hakqi hanya tersenyum melihat yoga, setelah berjalan cukup jauh yoga mendekati hakqi dan berkata,
"apa perlu kita binasakan tajus itu ?,"
lalu hakqi menjawabnya sambil tertawa,
"hahahaha ide bagus, tapi aku hanya akan memecat ayahnya di kantor cabang kita, kabarnya ayahnya bekerja di perusahaan industri baju, kamu cek dan kamu pecat ayahnya", lalu hakqi berkata lagi,
"oh iya, jangan sampai keluarga tajus dan ibu desy tau siapa saya",
"siap pak", ucap yoga,
....
malam pun tiba bersama bintang yang bersinar indah, mereka begitu indahnya seolah tak peduli dengan kejamnya sakit hati yang menimpa hakqi,
TRIIIIIINGGGG...
bunyi telpon dari desy, kemudian hakqi pun mengangkatnya, lalu desy berkata,
"hallo kak",
"ada apa sayangku", ucap hakqi,
"maaf tadi mama kayak gitu, tapi kok kk gak ngebela diri dan ngasih tau kalo kk itu kaya", tanya desy,
"aku tidak mau ibumu mengakui aku karna hartaku, aku mau ibumu mengakuiku karna aku, karna pengakuan sejati itu harus dari ibumu yang melihat sosok diriku bukan hartaku, uang itu memang rezeki dari tuhan, tapi pasangan cantik seperti dirimu juga harta yang sangat berharga, harta yang telah diciptakan oleh tuhan untukku, aku selalu menyayangimu",
lalu desy hanya tersenyum dan hakqi berkata,
"tidurlah, nanti sakit, aku tak mau itu, percayalah".
setelah berkata seperti itu hakqi pun menutup teleponnya.