Suara Ayam berkokok di pagi hari dengan indahnya embun pagi yang menutupi daerah itu. Disebuah ruangan sosok Wanita Dewasa yang menggairahkan dengan rambut pirang sedang dalam posisi tidur. Sekarang wanita tersebut menandakan bahwa ia bangun. Melihat sekeliling dulu dan mencoba untuk melihat bayi disampingnya yang kemarin dia bawa kekamarnya. Yah, mereka itu Sofya Obertas dan tentu saja MC kami, Zero Obertas. Ketika memastikan keadaan bayi itu, dia turun dari tempat tidurnya dan bersiap mandi untuk membeli makanan bayi, karena semalam dia memberikan bayi itu makan susu biasa.
Setelah Sofya selesai mandi, dia memastikan kembali keadaan bayi itu dan berganti baju didepan Zero dengan handuk yang masih melilit di tubuh panasnya *uhuk*. Ketika handuk itu turun dari tubuhnya, memperlihatkan sebuah pemandangan menggiurkan yang memperlihatkan sebuah Gunung Kembar dengan ceri bewarna pink dipuncak gunung itu. Dan pinggang langsing dengan sedikit bentuk diperut yang memperlihatkan bahwa dia kurus tapi berdaging seperti halnya wanita-wanita panas.
MC kami yaitu Zero, yang mendengar dari Sistemnya atau bisa disebut Ai-chan bahwa Sofya sudah bangun dan sedang mandi akhirnya bangun, tapi sebenarnya dia sedang berpikir karena kata-kata dari Ai-chan bahwa Sofya sebelumnya sedang mandi. Jadi dia memutuskan untuk berpura-pura tidur. (Bayi celaka yang memiliki jiwa pria jahat :v)
Ketika dia memperhatikan bahwa pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan sosok wanita yang masuk, dia berpura-pura tidur dengan memastikan kepalanya menuju sosok depan cermin, karena dia yakin dengan insting dari pria berbudaya yang masih perjaka *uhuk*.
Dan apa yang memperlihatkannya adalah bahwa pemandangan itu sungguh mencengangkan karena tubuh panas dari Sofya. Zero yang melihat ini berusaha untuk menyimpan gambar dan mempertahankan keadaan kepura-puraan tidurnya dan juga kondisi kesehatan dari kejombloannya. Pemandangan itu seakan-akan waktu berhenti, dia menyimpan semua gambar itu dari ujung kepala hingga ujung kaki, tapi yang terakhir berakhir di bawah pusat yang memperlihatkan bulu rambut kemaluan bewarna emas seperti rambutnya.
Zero : 'Payudara Bom, saya yakin itu F-cup yang hampir mencapai G-cup. Ugh,, jika saya bukan bayi saya yakin saya akan kehabisan darah. Simpan! Ai-chan bantu saya simpan gambar-gambar ini, cepat tidak usah direspon! Wow bahkan pinggang dan perutnya bisa membuatku terangsang. Juga pahanya astaga! Dia seorang Dewi. Oh Dewi! berkahtilah jiwaku ini yang melihat tubuh panasmu *uhuk* maksudku saya khilaf.' Zero yang berbicara lewat pikirannya.
Zero : 'Wow.. saya tidak terlalu memperhatikan dibawah pusatnya itu. Apa-apaan, bulu pirang seperti rambutnya ya.. hmm saya pikir kalau dewi itu sering mencukur atau tidak menumbuhkan bulu disekitaran kemaluannya, ternyata ada yang menumbuhkan ya. Yah bodoamat, mending menyimpan gambar sosok ini dikepalaku dan dikenang sebagai Harta Karun Tier 5+. Ai-chan simpan semua gambar atau bisa juga buatkan video dari sebelumnya dan simpan di folder Harta Karun Tier 5+, tidak usah respon langsung lakukan.'
Zero : 'Waw bibir vagina merah mudah, masih sedikit bercahaya karena air mungkin? tapi itu tembem, saya yakin itu berair.' pikir Zero dengan ekspresi bijaksana yang sedikit melenceng dengan sifat mesumnya.
Ketika Zero sudah mencoba menyimpan semua gambar itu dari benaknya dan menyuruh Ai-chan untuk memperlihatkan Folder dari Sistemnya di tersenyum, seakan-akan dia menang tiket lotere sebesar 1 Miliar USD. Sofya yang sedikit merasa sesuatu yang aneh, melihat sekeliling ruangan dan berhenti pada bayi itu, karena sebelumnya kepalanya tidak pada dirinya didepan cermin dan sekarang berada pada depan cermin. Dia berpikir apakah bayi ini sudah bangun atau masih tidur, karena tidak mungkin bayi ini masih tidur tapi sudah bisa berpindah arah kepala tanpa sedikit suara pada seperei dan kasur yang dia sering perhatikan. Jadi, dia fokus kepada muka bayi itu.
Ketika Zero yang melihat bahwa Sofya memperhatikannya, dia memutuskan untuk bangun karena tidak enak tentang perasaannya. Jadi dia membuka matanya tepat pada saat Sofya fokus pada mata muka bayi itu.
Sofya : "Kyaa" kaget dengan bayi itu karena membuka matanya tepat pada saat dia fokus pada bayi itu. Ketika dia mendengar tentang teriakan kagetnya, dia malu karena ini bayi kenapa dia harus kaget.
Zero yang mendengarnya kaget, dia tertawa dengan suara bayinya. Ketika Sofya mendengar Zero, dia malu pada dirinya sendiri dan akhirnya memperbaiki keadaannya sendiri. Dia berkata kepada Zero apakah dia lapar atau tidak.
Sofya : "Zero, kamu lapar?" bertanya pada bayi dengan memastikan apakah dia lapar atau tidak, dan melihat bahwa bayi itu menggelengkan kepala sedikit dengan suara bayinya yang menandakan bahwa dia tidak. Tapi aneh bukan bahwa dia bertanya, yah sebenarnya dia sudah memastikan dari semalam karena dia tahu bahwa bayi ini cerdas. Tidak diketahui bahwa dimasa depan bayi ini atau Zero lah yang akan mencoba mengguncang seluruh Tahta di Alam Semesta.
Jadi ketika Sofya sudah melihat konfirmasi itu, dia berpikir apakah dia harus membawa bayi itu keluar bersamanya atau tidak. Karena dia melihat bahwa bayi itu sudah bangun, tapi dia mau keluar untuk membeli makanan dan baju bayi itu. Jadi dia memutuskan untuk membawa bayi itu keluar bersamanya untuk membeli perlengkapan bayi dan makanan bayi. Zero yang tahu bahwa dia diajak keluar oleh Sofya senang, karena memutuskan untuk mencoba melihat seperti apa dunia ini, karena dia berkeinginan untuk bereinkarnasi ke dunia Highschool DxD dengan sedikit perubahan yang dipilih oleh Ai-chan.
Sofya yang sekarang menuju ke kota besar dengan bayi lengannya. Ketika orang-orang melihat bahwa Sofya berjalan menuju kota besar dengan bayi dilengannya, mereka melihatnya seperti Ibu-Anak Surgawi. Tapi tidak terkecuali untuk laki-laki dikerumunan itu, karena mereka berpikir dalam hati bahwa mereka mengutuk tentang Suami Sofya. Tidak diketahui bahwa yang mereka kutuk itu tidak ada, dan juga bayi itu cuman diadopsi.
Sofya akhirnya sampai pada sebuah Toko Bayi besar yang menurutnya dan orang-orang dikota ini. Sofya masuk dan melihat semacam kenalan pada pelayan toko tersebut akhirnya mencoba bertanya pada kenalannya karena dia yakin kenalannya bisa membantunya.
Sofya : "Ei, Sis Shuri." memanggilnya dengan suara gembira sedikit.
Shuri : "Ara ara.. Sofy-chan, saya baru melihatmu beberapa bulan ini, juga untuk apa kau berada toko bayi ini? Oh!" Shuri yang melihat siapa yang memanggilnya dan membalas panggilan tersebut dengan sedikit terkejut pada Sofya yang berada dilengannya.
Sofya : "Hahh.. yah sebenarnya tadi malam saya menemukan bayi ini didepan pintu rumahku, jadi saya memutuskan untuk mengadopsi bayi ini. Tapi kau tahu bahwa saya datang ditempat ini untuk meminta bantuanmu lagipula kau bekerja juga ditoko ini, jadi bisakah kau membantuku untuk membeli baju dan makanan bayi ini? karena saya yakin kau proffesional dalam bidan ini, bukan Sis Shuri?"
Shuri : "Ohh begitu. Ara ara, coba saya lihat bayi ini, ara bayi ini besarnya bisa jadi Pembunuh Wanita, lihat saja mukanya dengan diikuti oleh rambutnya yang perak." terkejut oleh penampilan bayi itu.
Shuri : "Baiklah kalau begitu. Ikuti saya Sofy-chan. Saya akan memberikanmu hal-hal yang dibutuhkan, tapi saya bingung apakah kau tahu cara merawat bayi Sofy-chan ?"
Sofya yang mendengarnya sedikit tersipu karena tidak yakin apa yang ia lakukan pada semalam adalah cara yang benar menangani bayi atau tidak. Karena semalam dia membuat susu itu dengan sedikit sihir didalamnya untuk membiarkan bayi itu sedikit bertahan pada kebutuhan makan dan minum juga membuatnya tidur. Shuri yang melihatnya tersipu tahu dan terkikik tentang temannya, jadi dia membawanya dan mengajarkan tentang menangani bayi juga memberitahunya bahwa dia akan datang dirumahnya untuk membantunya merawat bayi itu.
Saya tidak yakin tentang apa yang saya perhatikan, karena sebagian referensiku mungkin dari H atau sedikit dari pertualangan yang saya baca. *uhuk* Jangan melihatku seperti itu, penulis membutuhkan imajinasi dan referensi untuk membuat karyanya.
---------------------------------------
1150 kata.
Tolong direview yak :D