Pukul 19.30 Di rumah besar keluarga Pratama.
Oma sudah memerintahkan para pelayan untuk menyiapkan makan malam dengan hidangan yang istimewa.Setelah semua sudah tersedia tinggal menunggu anggita keluarga untuk datang.
Malam yang spesial untuk orang yang spesial.Oma kelihatan sudah tidak sabar menunggu kedatangan mereka.
Kartika datang lebih awal dibanding dengan yang lain,dia datang seirang diri.
"Mama...."Kartika mencium pipi kiri dan kanan mamanya.
"Kamu sudah pulang?"Oma bertanya mencari Anton suami Kartika.
"Dia sedang dalam perjalanan menuju kesini."Kartika menjawab dengan tersenyum.
"Kemarilah....duduk disini."Oma mengajak anaknya untuk duduk di sofa.
"Alex sudah melamar Zahra,mereka akan segera menikah."Oma memberitahu kabar terbaru Alex.
"Oh...."Kartika terlihat biasa saja,bahkan tidak terlihat senang mendengar kabar itu.
"Mama.....apakah itu tidak terlalu cepat?Kita harus tau dari keluarga seperti apa dia berasal.Kalau dia dari keluarga miskin repotasi keluarga kita bisa hancur."Kartika berusaha mempengaruhi mamanya.
"Sudahlah...,itu tidak penting.Yang terpenting adalah kebahagiaan Alex.Aku yakin gadis itu adalah gadis baik-baik."Oma tidak terpengaruh.
Kartika tidak menanggapi perkataan mamanya lagi,karena alasan apapun yang dia berikan untuk membatalkan rencana pernikahan itu akan semakin sia-sia.Kartika hanya berfikir untuk mencari ide agar semua rencana itu tidak terlaksanakan.
Tidak berapa lama Antin,suami kartika datang.
"Selamat malam mama,Tika."Anton mencium tangan oma kemudian mencium kedua pipi istrinya.
"Aku sangat lelah,aku akan mandi dulu baru kemudian makan malam bersama."Anton berpamitan pada mereka.
"Baiklah...mereka akan datang,jangan sampai terlambat."Kartika tersenyum pada suaminya.
"Apakah kalian tidak punya sedikit waktu untuk bersama?"Oma bertanya pada kartika.
"Kami tidak bisa meninggalkan urusan perusahaan ma,akhir-akhir ini kami sangat sibuk karena projek baru."Kartika menjelaskan.
"Dari dulu kalian memang selalu sibuk,kalian berdua tidak menyaksikan putra kalian tumbuh dewasa."Oma berkata sedih.
"Mama....semua ini kami lakukan untuk Denis."Kartika memeluk mamanya.
"Ingatlah kebahagiaan putramu tidak bisa dinilai dengan materi,Dia merindukan orang tuanya."Oma kembali berkata dengan perasaan sedih.
"Akan aku usahakan untuk menemaninya dalam waktu dekat ini."Kartika hanya menghibur mamanya.
"Oma,mama....Selamat malam."Denis menyapa oma dan mamanya.
"Hei kalian sudah datang."Oma terlihat bahagia.Denis datang bersama Alex,Zahra juga Amira.
"Oma terlihat sangat cantik malam ini."Alex memeluk omanya.
"Jangan mulai menggoda oma lagi."Oma tersenyum.
"Tante sudah lama menunggu kami?"Alex mencium tangan tantenya.
"Belum terlalu lama".Kartika menjawab datar.
"Oma,Tante..."Zahra memberikan salam pada Oma dan Kartika
"Siapa lagi ini?"Kartika bertanya setelah melirik Zahra dan Amira.Keduanya terlihat gugup.
"Mama....perkenalkan.Ini Amira sepupu Zahra."Denis merangkul mamanya berusaha menghilangkan ketidak senangan mamanya terhadal Zahra dan Amira.
"Halo oma,tante.."Amira menyapa oma dan Kartika.
"Kalian sangat senang membawa orang asing kedalam keluarga ini."Kartika berkata dengan ketus.
"Mereka bukan orang asing tante,mereka juga akan menjadi bagian keluarga ini,setelah Alex menikahi Zahra.Jadi mulailah terbiasa dengan itu."Kata-kata Alex terdengar lembut tapi penuh dengan penegasan.
"Sudah-sudah....ayo kita keruang makan.Oma sudah lapar."Oma mengalihkan ketegangan itu.
"Tante....dimana om Anton?Apakah dia tidak akan datang?"Alex bertanya dengan nada suara seperti mengejek.
Amira sedikit terkejut mendengar kata Anton,tapi kemudian dia berfikir itu hanya sebuah kebetulan saja.
"Tentu saja dia akan datang,saat ini dia sedang mandi."Kartika menjawab dengan datar.
"Ayolah....kita akan mengobrol nanti."Oma memerintahkan pada mereka.
Mereka semua sudah berkumpul dimeja makan.Acara makan malam belum dimulai,mereka masih menunggu kedatangan Anton,ayah Denis untuk bergabung dengan mereka.
"Oma bolehkah aku menikah lebih dahulu sebelum kakak menikah?"Suara Denis memecahkan kejenuhan.
"Apa kau sudah bosan hidup?"Alex menjawab pertanyaan konyol Denis.
"Jangan iri kepadaku kak,aku hanya mengutarakan keinginanku."Denis menjawab Alex denganngaya santainya.
"Temukan dulu wanita yang bisa membuatmu menjadi orang baik!"Oma memberikan persyaratan.
"ah oma....memangnya selama ini aku bukan orang baik,lagi pula aku sudah menemukan gadis itu."mata Denis menatap Amira dengan senyumnya yang mengembang.
Amira menangkap maksud perkataan Denis.Dia hanya membalasa tatapan Denis dengan cemberut.
"Jangan berfikir yang macam-macam,mama punya kriteria khusus untuk calon menantu mama."Kartika berkata dengan lembut dan elegan,seolah-olah ingin menegaskan bahwa dia sangat berhak mengambil keputusan untuk Denis.
"Mama.....biarkan Denis mengambil keputusan untuk hidup Denis,lagi pula mama sudah terlalu lelah mengambil keputusan-keputusan yang tepat dan akurat untuk setiap urusan bisnis mama.Jadi....Denis harap mama bisa membedakan urusan bisnis dan keluarga."Kata-kata Denis memberikan tamparan yang begitu menyakitkan untuk Kartika.
"Denis..."Alex menatap Denis dengan tatapan dingin.Ini membuat Denis tidak berani membalas tatapan tersebut.Dia mengerti dengan isyarat yang Alex berikan untuknya.
"Aku ingin bahagia malam ini,jangan rusak semua rencanaku."Oma berkata dengan tegas.Semua orang terdiam mendengar kata-kata oma.
"Selamat malam semuanya,maaf aku sedikit terlambat."Anton menyapa mereka semua.
Amira terkejut mendengar suara ini,suara yang sering didengarnya,Amira menolehkan kepalanya kebelakang mencari tau asal suara tersebut.
Tidak bisa dipercaya,apakah ini memang suatu kebetulan saja.Amira merasakan dunia disekitarnya menjadi gelap,dia sudah masuk ke keluarga yang harusnya dihindarinya.
"Om....kemarilah,Alex ingin mengenalkanmu pada seseorang."Alex menutupi ketegangannya.Disebelah tempatnya duduk,Zahra tercengang memandangi orang yang dipanggil Alex sebagai om.
Sedangkan Amirah terlihat sangat oucat dan menundukan kepalanya,dia tidak bisa menyembunyikan rasa takut dan kekhawaturannya.
"Alex...."Zahra memanggil Alex dengan berbisik.Suaranya yang lembut hampir saja tidak terdengar oleh Alex.Alex menggenggam tangan Zahra dan berbisik padanya,"tenanglah...."
"Om....perkenalkan,ini Zahra calon istri Alex."Alex memperkenalkan Zahra pada Antin dan memberikan isyarat pada Zahra untuk memberikan salam dan menjabat tangannya.
"Hhhhhai....om Anton,seselamat mmalam."Zahra sangat gugup,tangannya berubah dingin.
"Hai Zahra,selamat datang di keluarga kami."Anton memberikan senyuman ramahnya.
"Oh iya om,perkenalkan juga disebelah Zahra adalah saudarinya,dia Amira .....teman dekat Denis."Alex sengaja memberikan penekanan di kata-katanya.
Raut wajah Anton berubah saat mendengar nama Amira,matanya melihat pada sosok disebelah Zahra yang sedang menundukkan kepalanya.
"Amira....perkenalkan ini om Anton,papanya Denis."Alex juga memberikan penekanan saat berkata pada Amira.
"Hai Amira,saya Anton,apakah kamu baik-baik saja?"Anton memulai perannya untuk bersikap sewajarnya didepan mereka.
"Hai om,saya Amira sepupu Zahra,saya baik-baik saja.."Amira tesenyum pahit.
"Ayo kita makan,aku sudah sangat lapar."Oma memecahkan ketegangan diantara mereka.
Denis memandangi Amira dan merasakan keanehan dari perubahan sikapnya dimulai dari Papanya datang.Kemudian matanya berpaling memandang Papanya,sikapnya sangat tenang dan terlihat wajar dan biasa-biasa saja.
"Denis.....makanlah makananmu."Suara Alex terdengar datar namun tatapannya pada Denis sangat dingin.
"Baiklah...."Denis menurut perintah Alex.
Makan malam itu berjalan dengan khidmat bagi oma,tapi bagi yang lainnya tentu saja tidak.Untuk Kartika ini adalah makan malam dengan dua orang yang tidak diinginkannya hadir dalam kehidupannya.
Sedangkan untuk Denis dia menikmati makanannya dengan perasaannya yang penasaran dengan perubahan sikap Amira.Entah mengapa dia begitu perduli dengan gadis ini.Dia terlihat cantik seperti kebanyakan gadis-gadis yang pernah dikencaninya,tapi pesona dari Amira sangat membuat Denis tergila-gila hingga dia tidak ingin melepaskannya,bahkan Denis berniat untuk menjadikan Amira sebagai istrinya.Bagi Denis Amira memiliki keistimewaan tersendiri yang membuatnya sangat tertarik padanya,dan mengakui kalau dirinya sudah jatuh cinta padanya.
Zahra masih terlihat gugup saat sedang menikmati makanannya.Berkali-kali Alex berusaha menenangkannya dengan menggenggam tangannya namun Zahra tidak bisa menutupi perasaan tidak enaknya terhadap Alex dan keluarganya.Didalam hatinya bertanya kenapa Amira harus melakukan hal buruk ini.
Untuk Alex ini hanyalah rencana awal untuk memperbaiki keadaan.Dia ingin tau reaksi Anton setelah mengenalkan Amira sebagai teman dekat Denis.Alex menilai hubungan Amira dan om nya sudah terlalu dalam dan sangat serius.
Amira menikmati makan malamnya dengan perasaan sangat buruk,entah mengapa saat ini dia bahkan tidak memikirkan perasaan orang lain termasuk Anton kekasihnya,malah memikirkan Denis.Dia tidak pernah menyangkah bahwa Anton adalah papanya Denis.Amira sudah sangat lama mengenal Anton,dan dalam hatinya juga merasakan cinta terhadapnya,sedangkan dia mengenal Denis belum lama ini,tapi saat ini perasaannya sangat tidak enak ketika memikirkan jika suatu saat nanti Denis mengetahui hubungannya dengan Anton.Dia tidak perduli jika semua orang tau,bahkan tidak perduli dengan perasaan Zahra dan mamanya Denis,tapi dia begitu panik dan ketakutan saat dia membayangkan kalau Denis mengetahuinya nanti.Bukankah Amira sangat yakin kalau Amira tidak punya perasaan apapun terhadap Denis?
Anton berkali-kali memandangi Amira dengan sambil berpura-pura menikmati makan malamnya,bahkan dia tidak sadar bahwa Alex sedang menatapnya dengan sinis.Dalam hati Anton dia sangat marah pada Amira,api cemburunya saat ini sedang membakar hatinya,namun Amira tidak memperhatikan itu.Anton akan mengurusnya setelah ini.
"Buka mulutmu."Alex berniat memberikan sesual makanannya pada Zahra.
Pemandangan ini terlihat sangat aneh bagi mereka semua ditengah keadaan seperti ini,kecuali untuk oma.Alex terlihat sangat romantis dimata oma.
Maaf jaringan sangat buruk di Dolok Merawan,jadi saya telat.