Siang itu Pak Setya menemui Pak Gunawan di kantornya, mereka sudah membuat janji sebelumnya untuk menemui Mr.Henry yang akan segera tiba di jakarta.
"Apa kita akan menunggunya disini?? atau kita datang ke bandara untuk sekalian menjemputnya". Pak Setya bertanya cara mereka untuk menemui Mr Henry agar tidak salah langkah yang akhirnya akan membuat mereka terlambat memberitahu soal kinan yang mereka pikir bahwa Mr.Henry tidak mengetahui apa-apa tentang latar belakang Kinan.
"Aku pikir lebih baik kita langsung datang saja ke Bandara, kita tidak tahu bisa saja dia tidak langsung ke kantor hari ini, karena saat aku menanyakan jadwal kegiatan Mr.Henry selama di Indonesia sekretarisnya tidak memberitahuku bahkan saat aku ingin membuat janji bertemu dengannya dia bilang tidak bisa, mungkin ada sesuatu yang akan dia lakukan disini yang bisa saja berkaitan dengan Si Kinan itu, jadi kita harus pertama yang bertemu dengannya". Pak Gunawan memberikan pendapatnya dan mengajak langsung pak setya untuk pergi ke Bandara.
"Baiklah, apa lagi yang kita tunggu, ayo kita jalan sekarang" Dua lelaki paruh baya itu terengah berjalan cepat menuju mobil mereka dan langsung menuju bandara.
Tiba di sana " Ah itu dia, ayo cepat sepertinya belum ada yang menjemput dua disana" Pak Setya melihat Mr.Henry sedang berjalan keluar dari pintu Bandara.
"Selamat sore Mr.Henry" Pak Gunawan langsung menyapa Mr.Henry saat akhirnya bertemu di depan loby bandara ketika ia seperti sedang menunggu mobil jemputannya.
"Ah selamat sore, Pak Gunawan, Pak setya kalian akan pergi kemana? kebetulan sekali kita bertemu disini, apakah perjalanan bisnis??". Mr Henry yang tidak mengetahui niat kedua orang itu menjawab salam mereka dengan santai.
"Tidak Mr Henry, kedatangan kami ke bandara bukan untuk bepergian, kami kesini untuk menyambut anda yang baru saja tiba dari Singapur, saya pikir akan lebih baik jika kita pergi untuk makan malam bersama hari ini, banyak yang bisa kita bicarakan nanti".
saat pak gunawan menjelaskan maksud kedatangannya secara langsung tanpa basa-basi, datang seorang pria tinggi dengan mengenakan stelan jas rapih bahkan terselip saputangan berwarna putih di saku jasnya, dia seperti akan datang ke sebuah acara resmi dengan menggandeng seorang Nenek tua yang langsung bisa di kenali oleh Pak Gunawan dan Pak setya.
"Ny. Anggara???? waaah selamat datang di Indonesia, sangat lama sejak terakhir kali anda datang mengunjungi Indonesia, sangat beruntung bisa menyambut kedatangan anda untuk pertama kalinya setelah sekian lama"
Pak Gunawan terkejut melihat bayu ada disana dan menggandeng Ny.Anggara, panggilan yang di gunakan hampir oleh semua orang yang bekerja di perusahan PT.Anggara Grand Property saat bertemu nenek bayu itu. Dia adalah Presdir dari perusahaan besar yang berdiri tegap dan menguasai kancah bisnis property hampir di seluruh wilayah Asia tenggara.
"Selamat sore, senang bisa bertemu dengan anda, terimakasih karena telah menyambut kami, saya terkejut karena sebenarnya kedatangan kami kemari bukan dalan rangka perjalanan bisnis, tapi anda menyempatkan datang untuk menyapa kami disini". Ny.Anggara menjawab sapaan Pak Gunawan dan Pak Setya dengan ramah tanpa berpikir bahwa kedua orang itu sedang merencanakan sesuatu terhadap cucu kesayangannya.
"Tapi maaf pak Gunawan dan Pak setya, kunjungan saya ke indonesia lengkap dengan semua keluarga saya bukan dalam rangka perjalanan bisnis seperti yang ibu saya katakan tadi, kita memiliki rencana lain malam ini, jadi dengan sangat menyesal saya tidak bisa ikut makan malam bersama kalian, kita atur lagi saja untuk besok malam, nanti sekretaris saya aturkan jadwal untuk itu".
Mr Henry tanpa berbasa basi lagi langsung mengatakan bahwa ia tidak bisa makan makam bersama mereka berdua.
Bayu kemudian berjalan dan membukakan pintu mobil untuk Ibunya saat melihat mobil mereka datang.
"Baiklah pak Gunawan dan pak setya, saya berangkat dulu, terimakasih sudah datang repot-repot menyambut kami disini, saya dan keluarga sudah di tunggu, jadi kita harus langsung pergi, selamat sore". Mr Henry pamit dengan sopan pada kedua rekan bisnisnya itu dan masuk ke dalam mobil yang terpisah dengan bayu dan ibunya Ny.Anggara.
"Apa yang sedang mereka rencanakan sebenarnya, apa kita perlu mengikuti mereka?". Pak setya menjadi sangat cemas ketika melihat gelagat Mr Henry dan keluarganya yang seperti menyembunyikan sesuatu.
"Benar, ayo kita ikuti mobil mereka, akan kemana mereka dan dengan siapa mereka memiliki janji". Pak Gunawan semakin penasaran dan tidak sabar ingin segera memberitahukan tentang kinan kepada Ny.anggara dan Mr Henry.
Mereka berdua langsung mengikuti mobil bayu dan Mr.Henry dari belakang.
Kinan yang telah tiba di Bandung 2 jam yang lalu langsung mempersiapkan segalanya dengan cepat.
"Bu, apa menunya sudah ibu pastikan sesuai dengan yang aku minta kemarin? Kak Keysa apa bunga-bunga yang aku katakan tadi pagi semuanya sudah kamu minta siapkan pada pihak restoran untuk segera memajangnya disana?" kepanikan terlihat jelas di wajah kinan saat mengecek semua yang ia butuhkan untuk menyambut calon mertuanya.
"Sayang, kamu tidak perlu cemas seperti itu, ibu dan kakak-kakakmu ada disini bersama mu, kamu tidak sendiri, ibu tahu kamu khawatir calon mertuamu tidak puas dengan pelayanan dari kita, tapi kamu jangan lupa, calon suamimu adalah bayu, bayu yang telah lama kita kenal, ibu yakin bahwa keluarganya akan sebaik bayu dan juga ramah sepertinya, mereka pasti menerimamu apa adanya sayang, ibu yakin itu".
Ibu Ranti berusaha memberikan keyakinan dan kekuatan pada kinan yang sangat memperlihatkan kepanikannya.
"Iya dek, kakak juga mengerti kamu khawatir, tapi kita sudah mempersiapkan semuanya sesuai dengan yang kita mampu, jika mereka benar menyukaimu dan bayu juga mencintai kamu, mereka tidak akan bermasalah dengan apapun yang kita siapkan untuk mereka".
Keysa juga ikut menyemangati kinan yang terlihat sangat canggug saat itu.
Tidak lama genta keluar dari kamarnya, semua orang terkejut melihat penampilannya saat itu.