Download App
61.15% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 148: Tidak Ada Lagi Kesempatan

Chapter 148: Tidak Ada Lagi Kesempatan

Di Kantor Adam...

Di sana adam sudah mulai bekerja seperti biasa lagi. Dia telah menerima keputusan ayahnya dan akhirnya di ijinkan untuk keluar apartemen untuk bekerja tanpa pengawal yabg mengikutinya.

Pagi itu dia sudah di suguhkan dengan banyaknya pekerjaan yang tertunda selama adam tidak masuk kerja.

"Kita memiliki pertemuan pukul 9 pagi ini dengan Pak Bayu, apa pak adam ingat CEO kita yang dari singapur, anda baru bertemu satu kali dengannya, hari ini kita memiliki pertemuan dengannya, juga dengan Pak gunawan di rapat yang sama. Sebentar lagi pak gunawan dan pak bayu tiba jadi anda bisa mempelajari dokumen ini terlebih dahulu".

Klara memberikan satu draft yang sudah ia rapihkan untuk di pelajari bosnya itu.

Adam mendengar nama bayu menjadi sedikit terganggu dan mengingat kejadian semalam di rumah kinan.

Dia jadi teringat soal kinan dan ingin tahu bagaimana keadaannya kini setelah semalam terakhir kali dia melihatnya, kinan masih menangis saat kemudian dia memutuskan untuk pulang karena bayu telah menemaninya.

"Baiklah, kamu bisa kembali ke mejamu. Kita masih memiliki waktu satu jam. Kamu persiapkan dulu saja dokumen lain".

Tepat jam 9 bayu tiba di kantor adam dan langsung memasuki ruang pertemuan.

Disana telah ada beberapa orang penting yang sudah menunggunya termasuk adam dan pak Gunawan.

Rapat langsung di buka dan di akhiri dengan penutupan oleh bayu dengan memberikan semangat kepada semua investor yang hadir hari itu .

"Kita akan mulai proyek itu bulan depan dan saya harap kita bisa menyelesaikannya sesuai dengan target yang telah kita sepakati".

Setelah berlangsung selama satu jam akhirnya pertemuan itu selesai.

Bayu langsung meninggalkan ruangan dan di kejar oleh adam.

"Pak bayu, tunggu sebentar".

Adam memanggil bayu dengan sebutan "pak" karena ada banyak staff di kantor.

Adam segera menarik adam ke pintu tangga darurat. disana dia menanyakan kabar kinan dan memastikan kinan baik-baik saja.

"Apa keputusanmu untuk menyerah tidak akan membuatmu menyesal???? apa kamu yakin kinan akan lebih bahagia jika kamu meninggalkannya????".

Alih-alih menjawab pertanyaan adam, bayu sebaliknya bertanya soal keputusan bayu untuk menyerah kepada kinan.

Meskipun bayu mencintai kinan dan ingin memilikinya. Tapi karena bayu tahu kinan sangat mencintai adam, maka bayu hanya ingin membantu kinan untuk mendapatkan kebahagiaannya. Jika kebahagiaannya adalah adam, maka bayu berusaha meyakinkan adam untuk bertahan pada kinan.

"Aku bukan menyerah, tapi aku ingin melepaskan kinan karena dia hanya menderita jika terus bersamaku, ayahku tidak akan tinggal diam jika aku tidak menuruti keinginannya atau memberontak pada perintahnya. Itu akan berdampak buruk untuk kinan. Jika menyerah, itu artinya aku hanya memikirkan diriku sendiri. Aku mencintainya lebih dari dirinya mencintaiku, aku yakin itu.

" Tapi itu tidak bisa di paksakan, hubungan kita hanya akan menyakiti kinan terus menerus jika dipertahankan. Aku tidak tahan melihat kinan di hina oleh ayahku, dan aku tidak bisa membayangkan apa yang akan ayahku lakukan padanya jika aku bersih keras bersamanya, apa kau bisa mengerti situasiku????

" tolong jaga kinan untukku, jujur aku tidak suka kau dekat dengannya, tapi tidak ada lagi orang yang lebih memahami kinan selain kamu, jaga dia!!!!! bawa dia ke dalam kehidupan yang lebih baik. Jauhkan dari semua hal yang hanya akan membuatnya terluka. Aku mohon !!!!".

Mata adam berkaca-kaca, pertama kali bagi bayu melihat seorang pria gagah seperti adam putus asa atas cintanya dan benar-benar tidak mampu berbuat apa-apa selain harus melepaskan cintanya.

"Kau hanya mengkhawatirkan suatu hal yang belum tentu terjadi, tapi yang pasti saat ini, kinan telah terluka hebat karena keputusanmu untuk melepaskannya di saat dia bersiap untuk berjuang bersamamu.

" Dia hanya diam menenangkan dirinya sendiri dari sejak peristiwa pertunangan mu, dia tidak pernah membahas apapun tentang hari itu denganku. Dia bahkan tidak meminta pendapatku, dia hanya bersikukuh untuk tetap diam.

"Dia hanya menunggumu siap membawanya kemanapun kau pergi. Tapi ternyata kedatangan mu kemarin hanya untuk meninggalkannya bersama dengan luka yang telah kau berikan".

Bayu menegaskan kembali sebelum akhirnya dia berniat jika adam benar-benar melepaskan kinan kali ini, maka bayu tidak akan pernah memberikan kesempatan untuk adam bisa mendekati kinan lagi di masa depan.

Adam hanya diam, dia berlutut di hadapan bayu dan meminta tolong kembali padanya.

"Jaga kinan aku mohon, temani dia, jangan biarkan dia sendiri".

Adam kembali memohon pada bayu dan membuat bayu sangat kesal dengan adam.

"Hak seperti itu tidak perlu kamu minta, aku akan melakukannya atas dasar keinginanku sendiri".

Bayu kemudian pergi dan meninggalkan adam yang masih berlutut di lantai seorang diri.

Sore pun tiba, semua persyaratan kinan untuk membuat Pasport sudah di bereskan oleh orang suruhan bayu.

Kemudian bayu pulang ke rumah dan menunggu kinan pulang kerja. Dia tidak menjemputnya karena kinan yang meminta untuk tidak di jemput.

Bayu mencoba mengerti mungkin kinan belum terbiasa dengan bayu yang sekarang.

Bayu sibuk memasak di dapur kinan, dia sedang menyiapkan makan malam untuknya dan kinan.

Saat akhirnya kinan tiba di rumah dengan wajah sangat lesu.

"Aaah hari ini benar-benar membuatku gila, di kantor begitu banyak pekerjaan, dan aku banyak di minta revisi ini dan itu yang sebenarnya tidak ada kesalahan berarti dari tulisannku".

Kinan yang melihat bayu sedang masak di dapurnya langsung membuka sepatu dan melemparkan tubuhnya ke sofa dan mengeluh sejadinya.

"Setelah nanti kamu jadi Ny. Bayu Putra Anggara tidak akan ada lagi yang berani menyuruhmu dan memberikanmu pekerjaan yang sulit".

Bayu mendekat pada kinan sambil membawakan air putih dengan masih mengenakan celemek di tubuhnya dia tersenyum kepada kinan.

Kinan sering melihat bayu memasak di dapurnya, mengenakan celemek dan membawakannya air putih.

Namun saat itu berbeda, bayu mengenakan pakaian kemeja yang pas di tubuhnya sehingga membuat otot-ototnya terlihat, karena kemeja yang ketat di bagian lengan dan dadanya, dan juga bayu sudah tidak mengenakan kacamata, dia menggunakan soflen untuk membantunya melihat dengan jelas.

Tubuh tingginya membuat penampilannya dengan celemek sore itu sangat mempesona.

"Apa yang kau lakukan???? kenapa kau berpakaian seperti itu, apa kau ingin terlihat keren di hadapanku???? aku sudah bilang aku lebih suka penampilan bayu sahabatku, cepat ganti pakaianmu dan ayo kita makan, aku sudah lapar".

Kinan segera meminum segelas penuh air putih dalam sekali tegukan saat bayu memberikannya, dia merasa kepanasan setelah melihat bayu.

"Apa aku benar-benar terlihat keren dengan celemek ini????? aaah aku tidak akan melepaskannya".

Bayu fokus pada celemek yang ia kenakan, dia tidak mengerti kinan terganggu karena pakaian bayu yang sangat seksi saat itu di mata kinan karena dia tidak terbiasa melihat penampilan bayu seperti itu.

Di tambah lagi wajah bayu yang mendukung saat telah merubah penampilannya, tatanan rambutnya dan wajah tanpa kacamata kuda yang biasa ia kenakan membuat kinan benar-benar seperti sedang bersama orang lain.

Kinan keluar dari kamarnya setelah mandi dan berganti pakaian, saat dia melihat bayu masih mengenakan baju yang sama dan celemek yang terus ia pakai karena bayu merasa dirinya keren karena celemek itu.

"Ayo makan", bayu mengajak kinan untuk segera duduk dan menyantap makan malam mereka.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C148
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login