Sima You Yue sangat tersentuh, lalu berkata pada Mu Lian Jie yang sudah tidak sadarkan diri, "Kalau memang ajalmu sudah tiba, aku pasti akan menjaga Mu Si."
Mulut Mu Lian Jie melengkung membentuk senyum simpul. Sepertinya ia mendengar ucapan Sima You Yue.
Mu Si memperhatikan Sima You Yue. Ketika ia melihat raut wajah Sima You Yue berubah, ia tahu kalau tidak ada masalah.
Setelah beberapa saat berlalu, Sima You Yue kembali sadar dan mengembalikan surat batu giok tersebut kepada Mu Si. "Tidak ada peta harta karun di situ."
"Tidak ada?!" teriak Mu Si dengan keras. "Bagaimana mungkin bisa tidak ada? Ayahku jelas-jelas bilang kalau benda ini sangat penting. Kalau dia hilang, aku bisa menggunakan ini untuk mencarinya."
"Ada sedikit kesadaran yang ditinggalkan oleh ayahmu," kata Sima You Yue. "Dia menggunakan penghalang untuk menyegelnya. Dia mau menunggumu sampai kau cukup kuat untuk bisa masuk sendiri."