Setengah jam kemudian, Tujuh Kecil berjalan keluar dengan tangan di belakang punggung dan dagu terangkat, karena dialah yang berhasil jadi pemenang. Satu-satunya hal yang kurang darinya ialah tidak terdengarnya suara tawa yang terbahak-bahak.
Bibi Yi sudah lama pergi keluar untuk memeriksa kondisi Ximen Qi. Ia melihat Ximen Qi tergeletak di atas lantai dengan senyum konyol di wajahnya. Ia berjalan mendekat lalu berkata, "Apakah kau sudah dipukuli sampai babak belur?"
Ximen Qi menatap Bibi Yi sekilas sambil menyeringai, lalu menjawab, "Bocah kecil itu benar-benar kejam. Ini pertama kalinya aku merasa nyaman dipukuli sampai seperti ini."
"Sepertinya kau justru senang ya dipukuli begini?" Bibi Yi menendang Ximen Qi.
"Aduh, jangan tendang aku. Sakit!" seru Ximen Qi.
"Huh, kau bisa bangun tidak?" Bibi Yi menendang Ximen Qi lagi.
"Aduh, hei, jangan tendang aku!" seru Ximen Qi lagi.