Keesokan harinya…
Lumpur di sekitar sungai vulkanik itu menjadi sangat lembut dan basah setelah terkena hujan deras.
Pepohonan di gunung seberang berayun perlahan mengikuti arah angin yang dingin.
Di dalam hutan tersebut, terdapat sebuah tenda besar berwarna abu-abu yang didirikan di tanah kosong di antara pepohonan.
Beberapa sosok yang mengenakan pakaian serba putih yang ketat sibuk menambahkan kayu bakar pada api unggun dan memutar daging panggang yang sedang dimasak. Bau khas daging panggang menyebar di udara.
Hari masih sangat pagi. Kabut putih masih menutupi tempat itu.
Tiba-tiba, pintu tenda dibuka oleh seorang pria tua berambut putih panjang dengan ekspresi dingin.
Ia mengenakan pakaian putih khas pendekar dan membawa pisau hitam pendek yang tersemat di sabuknya.
Dua orang segera berdiri dari sisi perapian dan mendekati pria tersebut.