Download App
9.7% Grup Obrolan Pengembangan Diri / Chapter 100: Mimpi yang Aneh

Chapter 100: Mimpi yang Aneh

Editor: Atlas Studios

Pukul 5 sore. Shuhang berpamitan kepada Tabib, dan kembali ke Kota Kampus.

Di perjalanan, ia menerima pesan dari Li Yangde, mengatakan hasil perlombaan lari 5 km sudah keluar dan Shuhang tanpa ragu mendapatkan juara pertama. Karena Shuhang tidak hadir, dengan senang Gao Moumou menerima penghargaan untuk menggantikan Shuhang. Yangde juga bertanya jika ia sudah kembali dari toko obat dan bertanya jika ia ingin makan malam bersama dengan yang lain.

"Dipikir-pikir, setelah acara lomba selesai, aku masih berhutang kepada Yangde untuk makan di Kepala Ikan Sepuluh Rasa. Perjalanan ini berhasil karena informasi Yangde, kalau tidak, sepertinya Altar Master akan kabur." pikir Shuhang.

'Sudah waktunya aku mendaftar untuk belajar menyetir. Dan… apa aku harus mendaftar untuk menjadi member di perangkat obrolan jadi pertanianku di game akan meningkat lebih cepat?'

Ia sudah lama tidak bermain game pertanian. Sekarang ini, setiap kali ia masuk ke perangkat obrolan, ia hanya memeriksanya saat ia ingin. Jika tidak, ia akan membiarkannya.

Namun… grup Sembilan Provinsi Nomor Satu memiliki banyak senior yang bermain games ini… Song Shuhang terpikir untuk bermain games ini lagi. Mungkin, satu hari, senior di grup akan senang mencuri hasil panen darinya dan memutuskan untuk memberikan keuntungan yang tidak terduga?

Meskipun kemungkinannya tidak tinggi, itu masih mungkin. Bagaimanapun, itu hanya games pertanian dan menghabiskan waktu tidak terlalu masalah! Jika ia mendapatkan keuntungan, itu bagus.

"Ada banyak pekerjaan.' Shuhang membuka pesan Yangde dan membalas, "Aku sudah kembali, dimana kalian? Aku akan segera kesana!"

Lalu ia bergegas kembali ke kota kampus.

Setelah makan malam bersama teman-teman sekamarnya, mereka berempat tidak memiliki rencana lain, jadi mereka kembali ke asrama untuk bermain games.

Terlalu banyak hal yang terjadi hari ini- berlari di acara olahraga di pagi hari, berjalan cukup jauh untuk mencari Altar Master, membunuh Altar Master, diseret ke rumah sakit oleh Zhao Yaya untuk diperiksa lalu bertemu hal-hal yang lainnya.

Jadi, meskipun ia mendapatkan pil tenaga dalam, Song Shuhang tetap kehabisan tenaga. Setelah bermain beberapa putaran dengan teman-teman sekamarnya, ia tidur terlebih dahulu.

Ia sangat kelelahan.

Sebelum tidur, Song Shuhang mengumpulkan sisa mental energinya dan menyalakan teknik kewaspadaannya, membuat ia waspada.

Segera… ia memasuki alam mimpi.

Di tengah malam awal, Shuhang tertidur.

Di tengah malam akhir, ia bermimpi.

Di dalam mimpi, Song Shuhang kembali ke zaman kuno Huaxia… zaman khusus tidak diketahui. Ia hanya bisa mengetahui itu zaman kuno dari pakaian orang-orang dan berbagai gedung.

Identitasnya adalah anak seorang pemilik toko peti mati. Ia, sebagai anak muda di dalam mimpi, selalu terlihat murung, mungkin karena berhadapan dengan peti mati sepanjang hari.

Mimpi aneh macam apa ini? Shuhang mengejek dalam hati. Seperti pepatah mengatakan, apa yang kau pikirkan sepanjang hari, kau akan mimpikan pada malam hari, tapi aku tidak terpikirkan hal-hal seperti ini sepanjang hari, bukan?

Di dalam mimpi, tahun sudah berganti. Suatu hari, saat ia berumur 5 atau 6 tahun, pendekar dengan ketenangannya dan gagah lewat di desa kecil itu. Melihat talentanya saat pertama kali bertemu, pendekar itu ingin menjadikannya sebagai muridnya.

Ia tidak mengecewakannya dan dengan mudah terbawa untuk menjadi murid pendekar itu. Siapa yang tahu seberapa sakit hati ayahnya?

Hanya setelah beberapa tahun berlatih dengan pendekar tua itu, ia mengetahui kalau gurunya itu pendekar kelana yang tidak sengaja mendapatkan sebagian warisan yang disebut 'Sekte Manipulasi Iblis', dan dilatih dengan keras hingga sekarang, Namun, warisan itu tidak lengkap dan hancur, menjadikan gurunya tidak mencapai tingkat kedua.

Setelah beberapa tahun kemudian… pendekar tua itu terbunuh.

Karena mereka itu 'pendekar roh jahat' yang sering membuat roh pendendam dan semacamnya, pendekar tua itu dibunuh dan bahkan mayatnya tidak bisa ditemukan.

Ia, yang ada di dalam mimpi, sekarang hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri.

Kematian pendekar tua itu sangat mempengaruhinya- ia mulai menjadi sangat berhati-hati. Semakin kuat dia, dia semakin ketakutan.

Pengalaman hidupnya terus menerus berat seperti peran jahat di novel. Untuk mendapatkan tingkat lebih tinggi, ia bersusah payah untuk mengurus segala macam roh jahat dan setan untuk mencari tempat untuk memperanakan roh jahat.

Tujuan utamanya adalah untuk mencari roh hantu dan menggunakannya untuk meningkatkan kemampuannya sendiri!

Saat itu, ia lakukan apapun untuk memenuhi keperluan roh hantu. Seperti sekarang, pekerjaan utamanya adalah penyelewengan roh jahat, tapi posisinya adalah kepala organisasi pembunuh.

Lalu, suatu saat, saat ia sedang mencari harta, ia tidak sengaja menemukan tempat yang sangat cocok untuk memelihara hantu- tempat yang disebut Kuil Lampu Hantu. Lebih penting lagi, Kuil Lampu Hantu memiliki roh hantu lain; ia sangat senang!

[Ini bukan mimpi?] Song Shuhang langsung menyadari saat Kuil Lampu Hantu muncul. Apa ini ingatan Altar Master?

Kuil Lampu Hantu, area Jalan Luo Xin! Pendekar roh jahat di dalam mimpi, apa 'dia' itu Altar Master? Kenapa ia memimpikan Altar Master? Song Shuhang merasa ragu.

Mimpi itu berlanjut, 'dia' didalam mimpi setelah mengelilingi Kuil Lampu Hantu lagi benar-benar kecewa.

Karena 'dia' datang terlambat satu langkah, Kuil Lampu Hantu sudah dibeli oleh seseorang, dan pelindung sudah dipasang disana. Hanya dengan sekilas untuk menyadari seorang ahli sudah memasang pelindung, tapi 'dia' tidak berani menghancurkan karena takut menarik ahli itu, yang bisa saja membunuhnya untuk pembalasan.

Namun, di depan tempat untuk memelihara hantu, bagaimana ia tidak ragu-ragu.

Roh hantu, ini roh hantu!

Ia tidak bisa menghancurkan pelindung itu sendirian, tapi ia bisa menyuruh orang untuk menghancurkan, mencari pengganti dirinya. Pelindung yang mengurung roh hantu itu sempurna, tapi ia hanya perlu menemukan mata pelindung untuk bisa menghancurkannya!

Menggunakan orang lain untuk menghancurkan pelindung itu, jika pemilik itu muncul, kemarahan akan jatuh pada orang lain itu!

Jadi, 'dia' berubah menjadi ahli feng shui dan dengan berbagai cara, ia menuntun dan menghasut Huang Dagen untuk menghancurkan Kuil Lampu Hantu dan membuat makam di situ.

Huang Dagen sudah terpikir untuk melakukannya dan ditambah dengan dorongan, ia semakin termotivasi untuk melakukannya. Mereka berdua setuju, dan ditahun berikutnya, Huang Dagen merobohkan Kuil Lampu Hantu dan membangun makam untuk dirinya sendiri.

Kuil Lampu Hantu sudah dihancurkan dan makam di bangun

Di bawah arahan 'dia' sebagai ahli fengshui, Huang Dagen membawa batu nisannya sendiri ke makam dan membangunnya, memberi nama 'tempat fengshui' yang mata pelindung 'dia' temukan dengan susah payah.

Saat makam itu di bangun, lapisan pelindung pertama pemilik itu langsung hancur. Roh hantu yang ada di dalam Kuil Lampu Hantu keluar dan mengambil semua tenaga dalam dan darah Huang Dagen.

Huang Dagen tidak langsung mati setelah seluruh darahnya diambil, ia hanya terasa tubuhnya melemah. Ia kembali ke rumahnya dengan penyakit parah dan mati tujuh hari kemudian.

Roh hantu yang menghisap darah Huang Dagen tidak pergi, tapi kembali ke tempat asalnya.

'Dia' sudah memasang batas lapisan pelindung. Namun, setiap kali pelindung itu diserang, material yang digunakan akan memburuk dan akhirnya terpakai. Untungnya, roh hantu itu tidak menyerang pelindung itu saat kembali, menyelamatkannya untuk membayar lebih.

Ketika pelindung itu hancur, 'dia' tidak cepat-cepat menaklukkan roh hantu.

Di satu sisi, ia kuatir sang ahli akan langsung datang.

Di sisi lain, roh hantu itu belum dewasa, dan perlu dirawat cukup lama di tempat ini.

Kejadian selanjutnya, seperti semua orang di area Jalan Luo Xin ketahui. Keluarga Huang Dagen menangis sepanjang jalan dan menguburkan mayatnya di makam.

Kejadian ini terjadi, membuat murka roh hantu lagi!

Roh hantu memanfaatkan keluarga Huang Dagen selagi mereka menangis. Roh hantu berkeliling dan mengambil sebagian besar tenaga dan darah. Saat keluarga Huang Dagen kembali pulang, satu per satu mereka jatuh sakit.

Satu tahun kemudian, seluruh keluarga dikubur di makam itu.

Mungkin roh hantu itu merasa puas sesaat setelah mendapatkan banyak tenaga dalam dan darah. Lagi pula, setelah semua orang yang menghadiri pemakaman terhindar dari malapetaka.

Tahun-tahun selanjutnya, 'dia' tinggal di area Jalan Luo Xin, menjaga makan Huang Dagen dan memperhatikan perkembangan roh hantu.

Saat bermimpi ini, Song Shuhang kebingungan. Saat pelindung itu hancur, kenapa Altar Master tidak mengambil roh hantu setelah roh hantu itu dewasa?

Apa yang terjadi selanjutnya?


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C100
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login