sikti beni

Apa yang bakal lo lakuin ketika ketemu orang gila? Ngehindar? pura-pura ga lihat? atau malah julit?

"Siklus" adalah sebuah Novel Romance karangan Inda Febritama. Menceritakan kisah seorang perempuan bernama Arabel Anatasya yang kagum dengan sosok lelaki yang ia lihat di sebuah cafe yang berada di seberang jalan dekat tempatnya bersekolah. Arabel adalah perempuan yang pernah merasakan siklus percintaan yang mengantarkannya ke hadapan kekecewaan. Itulah kenapa ia tidak lagi ingin jatuh cinta. Tetapi Ara terkagum-kagum dengan sosok lelaki itu. Kagum dan cinta itu tidak sama. Lelaki yang Arabel lihat bernama Denta Sancaka. Lelaki yang terlihat sangat misterius, dengan selalu mengenakan earphone yang terpasang di telinganya. Lebih suka mendengarkan musik daripada mendengarkan orang lain bicara. Denta adalah lelaki yang tidak terlalu peduli dengan situasi sekitar, baginya music yang ia putar dari smartphone-nya adalah kedamaian sebenarnya. --- Arabel Anatasya & Denta Sancaka adalah dua pemeran utama dalam cerita ini. Dua orang yang juga pernah mengalami 'siklus' yang sama dalam percintaan. Dan punya cara yang berbeda, Arabel dengan tidak ingin jatuh cinta lagi, sedangkan Denta yang tidak terlalu peduli tentang cinta. Silahkan baca untuk cerita lebih lanjut. Terimakasih, Salam ; Inda Febritama.

Dr.Eyya, seorang pelajar dekan dalam bidang perubatan dan kedoktoran, dia mendapat tawaran untuk berkhidmat di sebuah hospital swasta. Namun dia menolaknya dengan membina sebuah empayar syarikat perdagangannya sendiri. Dia berdagang emas dan perak menjadikannya dia cepat kaya berbanding menjadi seorang doktor di sebuah hospital. Dr.Eyya seorang yang baik hati, suka bersedekah dan membantu orang. Segala-galanya baik sahaja sehinggalah dia secara tiba-tiba mahu menaja kawan-kawan lamanya untuk bercuti di sebuah banglo mewah. Mereka mula membongkar identiti sebenar doktor yang baik hati

M A T U R E content 21+ bijaklah dalam membaca. (End series) Aku adalah Jessica tidak terpikir olehku aku bisa hamil di luar nikah. bisakah aku terus menyembunyikan kehamilanku?...

Hi, Namaku Fin, aku anak SMP biasa yang suka main Game, Anime, Film, Dan Baca - baca buku. Ibuku adalah CEO Perusahaan broadcasting ternama Di Indonesia. Aku gatau siapa Ayahku. Aku tumbuh besar hanya dengan Ibu dan tanpa tahu siapa Ayahku. Hari - hariku sering kulalui sendiri, makanya aku sering merasa kesepian, walaupun emang aku suka sendiri sih, makanya aku lebih suka ngurung diri dikamar sambil ngelakuin hal yang aku sukain. Kadang game teruss, kadang nonton teruss ama ngemil sih dikit wkwk. Walaupun keliatan ngebosenin tapi yaa... Inilah Ceritaku.

hulya Anggara adalah seorang gadis yang mandiri dia tidak mau di manjakan oleh harta kedua orangtuanya, kehidupan yang begitu sederhana sehingga banyak orang yang tidak tau bahwa dia berasala dari keluarga yang kaya raya. tapi siapa sangka gadis ini memiliki skenario hidup yang jauh dari kata baik, dia menikah dengan laki-laki yang sangat arogan dan memiliki sifat posesif yang tinggi. tapi dia selalu saja menyiksa hulya dan mengekang nya. semenjak menikah dengan laki-laki psikopat itu hulya selalu saja mengeluarkan kata-kata kasar, padahal sebelumnya hulya tak pernah berkata kasar kepada siapapun. devano deandra adalah seorang laki-laki yang sangat kejam,arogan dan sangat posesif kepada gadisnya. dia bisa membunuh siapapun yang menghalangi setiap rencananya dan dia juga tidak suka jika ada yang berani menyentuh gadisnya, hanya dia, keluarga nya dan keluarga gadis itu lah yang boleh menyentuh gadisnya. jika ada yang berani menyentuh gadisnya maka dia tidak akan segan-segan untuk membunhnya. itu lah seorang devano deandra.

Mental health issue. Kamu pernah mendengar tentang, trust issue? anxiety? skizoid? Apa yang kamu tau tentang mental health?

Nay adalah seorang wanita muda yang ceria dan jika di tanya hobinya apa dia suka mengalah,jika di tanya cita-citanya apa dia mau membawa kebahagiaan ke dalam hidup orang lain, keinginan terbesarnya hanya berharap merasakan di mencintai dan di cintai tanpa harus menyakiti. Kisah hidupnya penuh dengan duka, perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan. Wanita tangguh yang sesungguhnya beranjak kuat dari sebuah luka, beranjak dewasa dari sebuah kebodohan. Ialah Auristella Nayyara Kamayel.

In the heart of Vienna, where the echoes of classical melodies danced through the air, lived a modern musician named Benjamin O'Connor. Benjamin was a prodigious talent in the contemporary music scene, seamlessly blending electronic beats with soulful melodies. Little did he know that his life was about to take an extraordinary turn. One evening, as Benjamin prepared for a groundbreaking performance in the vibrant city, a mysterious force enveloped him. Colors twisted and sounds blurred, transporting him through the fabric of time. Suddenly, he found himself in an era untouched by synthesizers and digital harmonies. It was the year 1741, the time when Joseph II of the Holy Roman Empire was born. Confused and disoriented, Benjamin took in the unfamiliar surroundings. The air was filled with the scent of horse-drawn carriages, and the cobblestone streets echoed with the clatter of footsteps in traditional attire. The towering structures of Vienna looked different, as if frozen in a historical painting. As Benjamin grappled with the reality of his situation, he soon realized that he was no longer in the 21st century. Panic and awe intertwined within him, but his musician's spirit prevailed. Rather than succumbing to the strangeness of the past, he saw an opportunity to explore a world where musical notes were written with quills, not keyboards. In the midst of this historical epoch, Benjamin navigated the winding alleys and grand palaces of Vienna, eager to understand the musical landscape of the 18th century. He discovered the Baroque elegance of orchestral compositions and the intricate craftsmanship of harpsichords. The streets resonated with the melodies of Mozart and Haydn, composers who were yet to be born in his original timeline. Joseph II, the future ruler of the Holy Roman Empire, was still a child, oblivious to the visitor from another time. Benjamin observed the society of the period, marveling at the cultural richness and the strict etiquette that governed daily life. As he adapted to the customs of the era, he became a musical sojourner, merging his avant-garde sensibilities with the classical tapestry of the past. Word of the mysterious musician spread through Vienna like wildfire. Aristocrats and commoners alike flocked to witness Benjamin's unorthodox performances, where the clash of eras created a symphony that transcended time itself. His music became a bridge between epochs, a testament to the timeless power of artistic expression. As Benjamin immersed himself in this unfamiliar world, he also grappled with the challenges of existing in a time where his very existence defied explanation. Yet, through the challenges, he found unexpected allies among the musicians and patrons who recognized the magic in his music. Little did Benjamin know that his journey through time would not only leave an indelible mark on the pages of history but also reshape his own understanding of music and humanity. In the crucible of the past, a modern musician discovered that the language of melody could transcend the boundaries of time, connecting hearts across centuries. (https://www.youtube.com/watch?v=itv32xH5rM4&ab_channel=Audinity-Topic) Please play this as this is my feelings why I started to write this novel.

Terkadang tidak semua perjodohan bisa diterima dengan baik. Satu sama lain akan mulai memikirkan ego masing-masing, tentang siapa yang bersalah dan siapa yang harusnya mengalah. Namun seiring berjalannya waktu CINTA pasti akan muncul di hati keduanya, entah saling mengakui salah satunya, atau bahkan ketidak sengajaan. Namun pastinya tidak ada yang salah jika berkaitan dengan CINTA. Yang awalnya saling benci bisa berubah cinta, dan yang awalnya acuh menjadi sangat peduli. Mungkin seperti kisah perjodohan yang dialami BARA&CINTA. Mememintang ego dan gengsinya, tapi tidak tahan untuk tidak saling peduli satu sama lain. Mereka saling membutuhkan.