zahra elise nude

Zahra seorang gadis biasa yang memiliki cita-cita sederhana. Memiliki impian membahagiakan kedua orang tuanya. Namun sebuah masalah besar terjadi, setelah dia baru saja menyelesaikan pendidikannya. Rumahnya hangus terbakar bersama dengan kedua orang tuanya. Tetapi bukan itu saja masalah yang dihadapi oleh Zahra. Dia dipaksa menikah dengan seseorang yang tidak dia kenal. Akankah Zahra menikah dengan pria itu? Siapakah sebenarnya pria tersebut? Kenapa mereka membawa Zahra bersama dengan mereka?

Zahra Ayara Camellia, Seorang gadis Berparas Cantik yang selalu memakai Hijab semenjak kecil karena status Keluarganya. Aksa Axellion Mahendra, Sosok cowok dengan penampilan urakan yang Badboy dan di takuti banyak orang. Suatu hari, Tuhan mempertemukan mereka Hingga mereka sering bertemu dan akhirnya dekat. Tak berselang lama, perasaan ikut hadir melengkapi pertemanan itu. Namun, mereka memilih menyembunyikan karena Tau Jika ada sebuah batas yang tidak bisa di lewati. Sebuah perbedaan. Kisah ini makin rumit karena Zahra hendak di ta'aruf kan oleh seseorang yang merupakan anak dari sahabat orang Tua Zahra. Belum lagi Tentang Penyakit Zahra tidak di ketahui banyak orang. Sanggupkah mereka melewati itu semua?

"(Fatimah) Engkau adalah makhluk Allah Swt. Pertama yang memasukinya (surga) setelah aku (Rasulullah Saw) dengan penuh kehormatan." Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad Saw. dan Khadijah, lahir ke dunia untuk menjelaskan kedudukan dan nilai wanita dalam Islam. Kehadirannya menggugurkan anggapan kaum jahiliyah yang meyakini bahwa wanita merupakan makhluk hina yang harus dihindari. Karena kedudukannya yang seperti sebuah bintang di kegelapan malam itulah, Fatimah dijuluki "Az-Zahra" (yang memancarkan cahaya). Sabar menjadi salah satu keutamaan sifatnya. Fatimah kecil teku menggantikan peran almarhumah ibunya untuk melayani dan membela Rasulullah Saw. Berulang kali ia menyaksikan kekejaman kaum Quraisy terhadap sang ayah saat berdakwah, tetapi tidak pernah mengeluh. Dalam kesehariannya, ia memilih hidup sederhana. Ia juga tidak pernah mengatakan sesuatu hanya berdasarkan hawa nafsu. Kebiasaan itu melembutkan hatinya sehingga ia tidak pernah memilih cara kekerasan untuk menghadapi masalah.

Jennie walks in on Cara naked by mistake on a hot Sunday afternoon and will do anything it takes to get her to model for her even if it means seducing her. Will Cara give in to the hot blonde who can't seem to stop teasing her and take off her clothes for her to see her naked a second time or will she continue ignoring her like she always has.

"Apapun yang terjadi, pernikahan adalah Takdir yang harus di lewati setiap manusia, sedangkan aku hanyalah setitik embun di padang rumput, yang tak berhak menghujat keputusan Sang Kuasa". -Zahra Salsabila Mafaza "Kau telah mencuri minat dan menarik perhatian ku. Zahra.. Cepat atau lambat kau akan menjadi milikku!" -Arzachel Xandez "Tanpa terasa, waktu berlalu begitu cepat dan membawa kita pada ujung arah yang berbeda. Jika akhirnya Takdir membawamu pada cinta yang lain dan di lauchul makhfudz tercatat sebagai jodohnya. Maka aku akan melepasmu dengan lapang dada dan mengingat akan janji kita. Bahwa 'serahkan semuanya pada Sang Maha Kuasa'" -Azka Imtiyaz Nadir

Jose Rizal, the national hero of the Philippines found himself in the present time. What trials awaits him?

Perjodohan Namanya Zahra,ia seorang gadis yang berparas cantik dan juga cerdas,Zahra anak semata wayang dari reza malik seorang pengusaha sukses dan ibunya Kania oktaviani seorang dokter.Zahra banyak disukai dan di dekati oleh kaum Adam di kampusnya karena parasnya yang cantik. Zahra mempunyai seorang sahabat yang bernama tiwi, Zahra selalu cerita kepada sang sahabat masalah ia yang akan dijodohkan ,Zahra dan Tiwi selalu curhat dengan kehidupan mereka masing masing tapi disisi lain Tiwi menutupi kepada zahra orang yang ia sukai. Suatu ketika Tiwi mendiamkan zahra, tampak Zahra terlihat heran dengan tingkah Tiwi yang mendiamkan nya, Zahra berusaha menayakan kepada Tiwi namun Tiwi tetap diam.hari demi hari zahra terus berusaha menayakan kepada Tiwi kenapa ia mendiamkan zahra hingga akhirnya Tiwi membuka suaranya dan menceritakan kepada Zahra kenapa ia mendiamkan zahra. Zahra yang dijodohkan oleh sang ayah dengan anak teman rekan bisnis ayahnya yang bernama Reno ia selalu menolak dan menentang perjodohan tersebut tapi ia tidak bisa karena sang ayah selalu bersikeras untuk menjodohkannya. Zahra akhirnya menyerah dengan sang ayah ia pun menerima perjodohan tersebut, Hingga tiba akhirnya zahra menikah dengan Reno putra naufal ,setelah menjadi suami istri mereka berdua sama- sama cuek dan selalu sibuk dengan urusan mereka masing- masing. Hari demi hari zahra menjalani sebagai seorang istri namun zahra tetap sama ia terlihat cuek dan tak peduli dengan Reno begitu pun dengan Reno yg tak peduli dengan zahra. Suatu ketika Reno berdebat dengan Zahra karena zahra yg selalu ke luar rumah tanpa pamit dan meminta izin kepada Reno, dengan permasalahan tersebut Reno akhirnya melarang Zahra untuk ke luar rumah,namun zahra tetap bersikeras ke luar rumah saat Reno pergi bekerja, hingga timbul permasalahan diantara mereka berdua. Reno sangat lelah dengan sikap zahra yg suka hati dalam bertindak, Reno akhirnya membiarkan zahra bebas sesuka hatinya untuk sementara waktu ,karena Reno akan pergi meninggalkan zahra untuk perjalanan bisnis selama dua Minggu. Setelah kepergian Reno, Zahra berbuat sesuka hatinya karena menurut zahra Reno sudah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya zahra berpikir ia sudah bebas dari reno tapi disisi lain zahra sangat merindukan sosok Reno. Hari demi hari Zahra menjalani tanpa sosok Reno, tampak zahra terlihat sedih dan murung karena ia merasa bersalah dengan reno karena sikapnya yang ia buat, zahra ingin meminta maaf kepada reno karena zahra ingin mempertahankan rumah tangganya dengan reno tapi Zahra berpikir sudah terlambat. Setelah melakukan perjalanan bisnis selama dua Minggu Reno akhirnya pulang kerumah tempat ia tinggal bersama Zahra tapi disisi lain Reno melihat zahra sedang menangis, Reno saat heran dengan sikap Zahra Reno berusaha menanyakan kepada Zahra hingga ia pun tau penyebab Zahra bersedih dan menangis. Dua bulan usia pernikahan Zahra dan Reno, zahra semakin banyak perubahan dalam dirinya, Reno sangat senang dengan perubahan zahra, Zahra selalu banyak bicara kepada Reno karena zahra sudah mulai menyukai Reno begitu pun dengan Reno sudah menyukai Zahra sejak ia pergi meninggalkan Zahra ia merasa kehilangan Zahra disisinya. Setelah mengungkapkan isi hati mereka berdua, Reno akhirnya memberikan hadiah kepada Zahra yaitu pergi berbulan madu karena selama mereka menikah Zahra dan reno tidak pergi bulan madu. Zahra hamil anak kembar dari Reno, zahra sangat senang dengan kehamilannya, hampir beberapa bulan menunggu akhirnya anak pertama dan kedua mereka lahir berjenis laki- laki dan perempuan,zahra dan Reno sangat senang atas kehadiran anak- anak mereka.

"Wala akong paki sa mga babaeng yan! Kahit na anong gawin nila. Di nila ako maaakit!" Andrew Hewitt ay isang lalaking mas malamig pa sa bangkay. Tinatawag syang cold-hearted man dahil parang wala syang pakialam sa lahat ng bagay at tao sa mundo. Magbabago ang lahat ng makilala nya ang isang babae.

“Elise…” I called out to her. I wanted to say something but my brain could not form any words to utter. So, her name in my lips lingered and silence enveloped us. I glimpsed at her peaceful face and, as if on cue, my nerves relaxed. I gently touched her cheeks using my thumb then moved to her lips. Everything is probably an understatement of what I am willing to do for her. Beyond everything, that is, if it exists. I moved closer to reach the seat belt and quickly strapped her. I also adjusted my seat and strapped my own. Then, I started the car engine and drove off. My mind wandered off our first meeting. She didn’t appear promising to me when she descended the doorstep of their house. She walks extremely slow and she hangs her head down like a sinner. The cuffs of her long sleeves were constantly pulled to hide her hands. Then, she looked up to meet my gaze. Her eyes were puffy and it was very obvious that she spent an hour, and probably more, crying. Nevertheless, she smiled at me, giving me an access to view her white teeth. She, then, accepted the flowers that I was offering. Her nails were clean and bare, no paint. Then, she muttered her first word to me, “Thank you.” After that, she went inside.

Story made with help from AI-Dungeon. Title says it all. Enjoy!