tile sticker

Kadang rasa sakit dibutuhkan untuk kita bergerak maju. Saat sakit itu datang, reaksi alami manusia adalah menjauh dan merutuk. Namun, Tuhan selalu punya jalan untuk menjungkirbalikan hidup manusia. Semuanya akan indah pada waktunya bukan? Lili, gadis 25 tahun yang baru saja mengenal apa itu sakit hati, memiliki reaksi yang lumrah ditemui pada manusia lainnya. Berlari dari masalah merupakan hal yang wajar bukan, batinnya. Yang tidak dia ketahui adalah semua bencana yang menimpanya merupakan awal dari petualangan cinta dalam hidupnya. Akankah Lili bertahan dengan segala badai dan terik yang menimpanya, hingga ia sanggup berlabuh di pantai berpasir putih yang menenangkan jiwa?

In a place where everyone is living in a fast paced world, this girl can manipulate time: to slow it, to hasten it. Asha, the only heirloom left of the near-extinction gift. Hating the gift, never wanting it. From generation to generation they have been experimented, chased, killed. Now she’s living a normal life, wanting to end the gift with her. Or so she thought?

When seventeen-year-old Ax Novem wakes up in a strange, towering concrete skyscraper half-submerged in murky blue water, she has no memory of her past life except for fragments of basic knowledge and haunting visions. With only her name and an inexplicable sense of purpose, Ax finds herself thrust into a labyrinth of alternate dimensions known as the Tiles. Each Tile defies the rules of reality she once knew, presenting landscapes where gravity bends, time loops, and the impossible becomes the norm. Ax must master the art of survival in worlds where the only constant is change, and where her forgotten past may hold the key to saving, or destroying, them all.

In the sunny and verdant Archipel of Andimica life is snaking with steam and machinery, but in the darkness of history, there are threats and horrors that slowly devour humanity at its roots. Between the unknown, the horror and the weight of the threads that cover existence, the light continues to shine on this world where secrets never disappear. It is the story of a poor orphan, shattered by the loss of his sister and forced to face the sad reality of his earth.

A quaint love story in a quaint city where dreams are lost forever!!! Laya loved Praveen with all her heart. He meant the world to her...she left her home for him without any second thoughts....She waited for Praveen at the bus stop where he promised to meet her and elope to a world of dreams. Did Praveen come to meet Laya? Was he equally eager to start a new romantic life with Laya? Is Laya Still Waiting for him ???? Read the story to find out what destiny has in store for her. Happy Reading !!!

Dari usiaku yang sejak kecil.... semua yang berada di sekitarku adalah 'angka dan soal' yang membingungkan. Aku bahkan dulunya berpikir bahwa dunia hanya dipenuhi dengan angka angka. Semakin ramai suatu tempat, semakin banyak angka dan soal yang bisa kulihat, dan itu sangat mengganggu pengelihatanku. Dan Karena hal itu.. aku benar benar membenci 'keramaian dan kebisingan'. ----------•○●□■□●○•---------- Namaku Ali anggara Quantum, aku seorang pelajar menengah yang berusia 13 tahun, dan aku berbeda dengan teman teman ku.. aku bisa melihat apa yang tidak bisa mereka lihat. Yang kubicarakan bukanlah sesosok hantu yang nenyeramkan.. melainkan angka angka perhitungan dan soal soal aneh yang ada di setiap pandanganku. Aku tahu ini aneh. Dan sangat menggangguku. Benar benar menyebalkan... ... pikirku saat itu.. Tapi semuanya berbeda... setelah... aku mengetahui rahasia besar di balik semua hukum teori alam. Teori yang mengguncang dunia. ~'~'Suatu hari, aku menemukan sebuah soal yang tidak dapat ku pecahkan.. tentu saja ini aneh.. pandanganku berbeda dari biasanya. Pandanganku tidak menunjukkan angka atau perhitungan untuk menemukan jawaban soal ini, melainkan menunjukkan tanda tanya besar di pandanganku, yaitu sebuah surat misterius yang berada di jendela kamarku, dan tertulis sebuah pertanyaan yang aneh.. dan membingungkan. Perlu kau tahu saja... Surat itu hanya datang setiap pukul 12 malam... Ketika bulan bersinar terang, dan di saat itulah perubahan waktu antara dimensi 1 ke dimensi yang lain berubah menjadi tidak akurat.... Perubahan teori yang sangat tidak masuk akal...dan di saat itulah.. surat itu datang ke padamu... dengan menghancurkan hukum klasik waktu...melewati ruang dan waktu.. melawan hukum teori alam. Apa kau penasaran?.. Kau ingin tahu?.. Akan kuberi tahu.. °•°•°•▪¤Time Dilation ¤▪•°•°•°

Hari ini, seluruh media sosial, media cetak, dan media elecktronik digemparkan dengan berita ditemukannya mayat seorang wanita cantik. anggota tubuhnya telah terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Para warga berkerumun ingin melihat langsung mayat wanita cantik tersebut. Tapi, tidak ada satu pun dari mereka yang mengenali mayat wanita cantik itu.

The third day of your honeymoon finds us sitting at your kitchen table, using the knives my parents gave you as a wedding gift to whittle wooden stakes from broken chair legs. I spent my whole life in love with you, and even allowed myself a brief moment of hope that you might return my affection one drunk morning when we crossed over the line between friendship and something more.<br><br>Then you went and got married. To a vampire.<br><br>When you called me for help killing her, how could I say no?

scin·til·la /sinˈtilə/ noun a tiny trace or spark of a specified quality or feeling.

"Masaya ang ating naging tagpuan; Binuhay mo ang pusong sinugatan, At aking mga mata'y iyong pinatahan. Nahimlay ang mga alaalang pininturahan, Pawang naulit muli ang aking kasaysayan." Ang kwento sa likod ng mga tula ni Fantasia Makata. Si Fantasia Makata ay isang manunulat ng tula. Huminto siya sa pagsusulat dahil sa bestfriend niyang si Eros, dahilan kung bakit hindi na siya makagawa o makatapos ng tula. Sa hindi namang inaasahang pagkakataon ay makikilala niya si Chand Suarez na nagandahan sa mga tula niya at nang malaman ni Chand na ayaw ng ituloy ni Fan ang mga di niya natapos na tula ay hindi siya tumigil para muling mabalik si Fan sa pagsusulat ng tula.