Teknik Penguasa Perang Sembilan Naga spesialis senjata terkemuka dari Bumi tertukar ke dunia alternatif, tergabung dengan memori dari sang Maharaja Beladiri Reinkarnasi, mengembangkan Teknik Penguasa Perang Sembilan Naga, menyapu bersih seluruh oposisi dengan kekuatan yang tak terkalahkan!
Mampu meramu obat, mampu membuat senjata, dan tahu seni membuat mantra...
Ahli dalam segala bidang adalah caranya para raja!
4.4
2740 Chs
Aku Harus Menyegel Langit
Apa yang aku inginkan, Langit tidak akan kekurangan! Apa yang tidak aku inginkan, lebih baik tidak ada di Langit!” Ini adalah sebuah kisah yang berasal di antara Pegunungan Kedelapan dan Kesembilan, dunia di mana yang kuat memangsa yang lemah. “Namaku Meng Hao! Penyegel Iblis Generasi Kesembilan, aku harus menyegel Langit!"
4.6
1611 Chs
Cinta Abu-Abu
Perjodohan antara dua keluarga kaya, tentu sudah menjadi hal yang biasa. Sayangnya Xu Weilai yang dijodohkan kepada Gu Yu harus mendapat akhir yang tragis. Setelah tidur bersama, Gu Yu justru menolak perjodohannya. Tiga tahun kemudian akhirnya mereka pun menikah. Namun, sikap Gu Yu yang selalu dingin tidak bisa merubah takdir pernikahan ini. Akankah Xu Weilai sanggup meluluhkan hati Gu Yu yang dingin?
4.7
838 Chs
Langit Sembilan Bintang
Ye Chen, pemuda 17 tahun dari klan Ye yang sangat berbakat, menjadi manusia sampah setelah meridiannya sengaja dirusak oleh klan Yun. Semua anggota klan Ye menguras harta mereka untuk membantu kesembuhan Ye Chen, klan Ye diambang kehancuran! Tak disangka suatu hari Ye Chen terbangun dari tidurnya dan menemukan meridiannya pulih kembali, tak hanya itu, tiba-tiba muncul formula rapalan berjudul Langit Sembilan Bintang. Kisah Ye Chen dimulai dari membantu klannya bangkit dari kehancuran, membalaskan dendam klannya, pertemuannya dengan A Li, rubah spiritual yang memiliki banyak kemampuan, dan menjadi yang terkuat di dunia yang kacau itu, karena yang terkuatlah yang akan berkuasa di dunia tersebut!
4.7
566 Chs
Tanpa Langit Di Atas Dunia
Dia dianggap orang gila! Jelas saja... Kamu pun akan berpikir demikian jika ada orang yang mengatakan besok akan kiamat. Padahal masih ada banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan besok!
Sayangnya buku ramalan itu benar, Dikka melihat dengan mata kepalanya sendiri... Matahari telah lenyap dari alam semesta! Apa jadinya dunia ini tanpa matahari? Apa kamu akan tetap bisa mengatakan ini adalah siang hari ketika langit begitu gelap dan hampa? Apakah kamu masih bisa membedakan waktu dengan benar?
Not enough ratings
420 Chs
Budak Cinta Putih Abu-abu
Maysaroh, seorang gadis dekil dengan penampilanya yang serba lusuh, yang tengah berusaha mendekati cowok impianya. Tapi usahanya di buat semakin sulit karena persaingan dengan sahabatnya sendiri, Anne adalah sahabat terdekatnya yang keadaanya berbanding terbalik dengan Maysaroh, dia wanita cantik yang berpenampilan serba mewah.
Mereka berdua memiliki perasaan yang sama kepada salah satu cowok tertampan di sekolahnya, dia adalah Vino Ardiansyah. Mereka sama-sama tidak mengerti tentang hal ini, Maysaroh dan Anne saling menyembunyikan perasaanya sendiri karena tidak ingin menyakiti hati sahabatnya.
Lalu siapakah di antara mereka yang beruntung menjadi kekasih seorang Vino Ardiansyah?
5.0
319 Chs
Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang
"Aku telah menunggumu selama 20 tahun dan melintasi setengah alam semesta untuk mencarimu. Aku akan bersabar," kata sang raja muda itu dengan penuh pengertian.
Emma tersentuh oleh kata-katanya yang tulus. "Terima kasih."
Satu-satunya yang Emma inginkan dalam hidup adalah bertemu keluarganya. Siapa nyana ia harus melintasi ruang dan waktu untuk menemukan mereka?
***
Emma Stardust, yang ditinggalkan di depan panti asuhan ketika dia berusia empat tahun, ternyata adalah anak perempuan dari seorang putri pelarian dan seorang jenderal besar dari Planet Akkadia. Orang tuanya meninggalkannya untuk menyelamatkannya dari kejaran keluarga raja Akkadia.
Tiga belas tahun kemudian, rahasia masa lalunya terungkap ketika ia tiba-tiba terbangun di puncak Menara Eiffel dan menyadari bahwa ia dapat mengendalikan api, angin, dan berbagai elemen lainnya.
Dan Putra Mahkota Akkadia ingin Emma menjadi istrinya? Apa yang terjadi dengan orang tua Emma? Bisakah Emma menerima cinta sang pangeran? Akankah kekuatannya membawa teman... atau musuh?
Ikuti perjalanan Emma saat ia mengungkap misteri tentang masa lalu dan masa depannya.
PS: Novel ini tersedia dalam bahasa Inggris (Finding Stardust) dan Indonesia.
Baca buku-buku saya yang lain:
1. The Alchemists: Cinta Abadi
2. Kisah Cinta Ludwina & Andrea
3. Pangeran Yang Dikutuk
4.9
328 Chs
UPIK ABU DAN PANGERAN TAMPAN
Alara Dewi Renjani adalah seorang perempuan muda yang sudah memiliki tunangan. Dari kecil dia dan tunangannya sudah hidup berdampingan karena kedua orang tua mereka bersahabat tapi sayang tunangan Ara panggilan dari Alara seperti malu jika Ara berada di sampingnya.
Ara berkali-kali berjalan mendekati Chen Jierui, pria keturunan China yang sudah dijodohkan dengan dirinya sejak kecil tetapi pria itu tidak berhenti menghinanya di depan umum.
Ara selalu menangis jika dia berdiam diri di dalam kamarnya karena Ara tidak pernah membiarkan siapa saja mengetahui kalau dia terluka dengan perlakuan Rui kepadanya.
Ara selalu menunjukkan kalau dia bahagia bertunangan sama Rui di deoan siapapun. Wajah cerianya selalu berhasil menutupi rasa sedihnya sehingga tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya dia rasakan selama ini.
Mampukah Ara bertahan dalam lingkaran pertunangan yang membuatnya tidak bahagia? Atau Rui bisa berubah dan mencintai Ara seutuhnya?
Not enough ratings
269 Chs
Langit dan Bumi: First love never die
Volume satu sudah TAMAT sampai bab 24 saja GRATIS!!!
Langit adalah pemuda impian setiap gadis remaja masa kini. Tampan, orangtuanya yang berada, senyumannya yang mempesona, dan tingkahnya yang bisa dibilang baik, siapa tak tahu Langit ? sementara Bumi dengan kehidupan ekonomi keluarga yang sulit, kedua orangtuanya pun memutuskan menjadi tenaga kerja di luar negeri dan meninggalkan Bumi bersama kedua adiknya yang lain dengan situasi yang sulit..
4.9
276 Chs
Di Bawah Langit yang Sama
Izzatunnisa, masa remajanya sungguh tidak mudah. Usianya baru 17 tahun tapi beban dan tanggung jawab untuk dirinya sendiri tidak lagi sama seperti remaja seusianya. Latar belakang sebagai keluarga pengidap HIV/AIDS mengikuti setiap langkahnya. Yatim piatu, dikucilkan. Perlahan, kehidupannya yang kelam dan abu-abu berubah. Izzatunnisa akhirnya menemukan orang yang tidak terintimidasi oleh riwayat penyakit keluarganya, yang mau menerima apa adanya.
Harusnya semua baik-baik saja, tapi sebuah firasat buruk mengancam. Mimpi buruk pembunuhan yang terjadi di kota sebelah merangkak mendekat. Keselamatan Nisa terancam.
Siapa pembunuhnya?
Dan bagaimana orang-orang di sisi Nisa akan melindunginya?
Abu Simbel Temple was a temple built by the greatest Pharaoh of ancient Egypt, Ramses II, located south of Aswan, Egypt. It was built between 1300- 1233 B.C. and was one of the most protected ruins of the era of the new empire's Pharaohs. The temple was made up of two temples on two hills. One was the temple of Ramses II, and the other was the temple of his queen, Nefertari. Abu Simbel Temple was a grand building. It was 30 meters high, 36 meters wide, and 60 meters deep. There were four giant stone statues of Ramses II sitting in front of the door, each 20 meters high. The temple was exquisitely carved, and it was still well preserved after more than 3000 years of wind erosion. Abu Simbel Temple was relocated due to the construction of the Aswan High Dam, retaining its original position and shape. The temple had been designated as a World Heritage site by the United Nations, and it attracted tourists from all over the world.
The Temple of Abu Simbel was a temple built by the ancient Egyptian Pharaoh Ramesses II between 1300 and 1233 B.C. It was located 280 kilometers south of Aswan, Egypt. This temple was one of the outstanding representatives of ancient Egyptian culture and religion. It was also one of the most magnificent and famous temples in ancient Egypt. The temple of Abu Simbel was made up of two temples on two hills. One was the temple of Ramses II, and the other was the temple of his queen, Nefertari. After the completion of the temple, it had experienced more than 3000 years of ups and downs, but it was still well preserved, demonstrating the exquisite level of architectural and carving techniques of the ancient Egyptians. In the early 1960s, the temple of Abu Simbel faced the threat of flooding due to the construction of the Nile reservoir, so an international team began a relocation project to move the entire temple to higher ground to protect it from the reservoir. The relocation project took many years and was a great success, allowing the temple to be preserved to this day.
The Temple of Abu Simbel was a temple built by the greatest Pharaoh of ancient Egypt, Ramses II. It was located south of Aswan, Egypt. It was built between 1300- 1233 B.C. and was one of the most protected ruins of the era of the new empire's Pharaohs. This temple was made up of two temples on two hills. One was the big temple built by Ramses II, and the other was the small temple built by his queen, Nefertari. The front of the temple was decorated with four giant stone statues of Ramses II, each about 20 meters tall. There were murals, stone chambers, and holy places inside the temple. It was considered one of the architectural miracles of ancient Egyptians. The temple of Abu Simbel was also world-renowned for its architectural and religious miracles. Every year on February 21st and October 21st, the sun shone through the gate, through the stone statues, and sprinkled on the stone statue of Ramses II, known as the favorite of the Sun God.
The Temple of Abu Simbel was a large cavern temple built by Ramses II of the 19th Dynasty of the New Kingdom of Ancient Egypt. It was located 280 kilometers south of Aswan, Egypt, on a pink limestone cliff on the west bank of Lake Naser. The temple was more than 60 meters deep. Every spring and autumn equinox, the sun would shine directly into the deepest part of the cave, making the entire temple shine. Due to the construction of the Aswan High Dam, the United Nations decided to cut the temple and move it up 200 meters to prevent it from being flooded. Abu Simbel Temple was one of the outstanding representatives of ancient Egyptian culture and religion. It was also one of the most magnificent and famous temples in ancient Egypt. Inside the temple, there was a giant cliff statue of Ramses II, a front and back pillar hall, a shrine, and other buildings, demonstrating the architectural creativity and ideas of the ancient Egyptians. Abu Simbel Temple was built in a unique way. It was built by artificial chiseling and could be called a miracle in ancient Egyptian architecture. After three thousand years of ups and downs, the temple still stood tall and was recognized by the world as a world heritage site.
The Temple of Abu Simbel was built by the greatest Pharaoh of ancient Egypt, Ramses II, and was located south of Aswan, Egypt. It was built between 1300- 1233 B.C. and was one of the most protected ruins of the era of the new empire's Pharaohs. This temple was made up of two temples on two mountains. One was the temple of Ramses II, and the other was the temple of his wife, Nefertis. The temple was famous for its huge sitting statues of the king. Each statue was about 20 meters tall and weighed more than 1200 tons. In addition, there were stone pillars in the hall and large pillared rooms, as well as murals and embossed, recording the battle achievements of Ramses II and the story of Queen Nefertari. The Temple of Abu Simbel was a World Heritage site designated by the United Nations, and it was also one of the successful attempts to protect the world's cultural relics.
The Temple of Abu Simbel was an important tourist attraction in Aswan, a city in the south of ancient Egypt. It was built between 1300 and 1233 B.C. by Ramses II of the 19th dynasty of the new kingdom of ancient Egypt. The temple was located on the pink sand cliff on the west bank of the Nile River. It was a magnificent man-made building. The temple was more than 60 meters deep. During the vernal equinox and autumnal equinox every year, the sunlight would shine directly into the deepest part of the cave, making the entire temple shine. Due to the construction of the Aswan High Dam, the United Nations decided to cut and move the temple up 200 meters to avoid being flooded. The Temple of Abu Simbel was famous for its huge statue of Ramses II and exquisite murals. It was one of the outstanding representatives of ancient Egyptian culture and religion.
The Temple of Abu Simbel was a temple built by the greatest Pharaoh of ancient Egypt, Ramses II. It was located 280 kilometers south of Aswan, Egypt. It was built between 1300- 1233 B.C. It was one of the most protected relics of the era of the new empire's Pharaohs. This temple was made up of two temples on two mountains. One was the temple of Ramses II, and the other was the temple of his queen, Nefertari. Abu Simbel Temple was famous for its magnificent architecture and exquisite statues. On the front of the temple, there were four giant statues of Ramses II that were 20 meters tall. They looked majestic and lifelike. Every year during the vernal and autumnal equinox, the sunlight would shine directly into the deepest part of the cave, causing the entire temple to shine. The Temple of Abu Simbel was one of Egypt's important tourist attractions, attracting many tourists.